Nama Indra
Sjafri melesat sejak kemenangan bertubi-tubi yang diraih oleh Timnas U-19
asuhannya. Prediksinya yang akurat, keseriusannya menjelajahi Indonesia demi
menemukan bakat baru yang berkualitas, totalitas dalam dunia yang ditekuninya,
hingga kepercayaan diri yang mengakar kuat, membuat head coach U-19 ini sangat diperhitungkan di persepakbolaan
Indonesia. Indra tak pernah membuat langkah instan dalam hidupnya. Semua
penapaiannya saat ini dimulai dari kerja keras dan keyakinan yang ia bangun
sejak usianya yang masih belia.
Indra Sjafri tak mau terjebak dalam
semangat primordialisme, kolusi, dan nepotisme. Nasionalisme yang mengalir
dalam darahnya sudah berhasil melalui bahaya semangat primordialisme yang
hingga kini masih kuat dalam berbagai praktik kolusi dan nepotisme. Ia
menegaskan bahwa kewenangannya sebagai head coach dan wilayah dunia sepakbola
seharusnya bebas dari segalam macam semangat negarif. Ukurannya adalah
ketentuan-ketentuan yang sudah dibuat dan disepakati bersama.
Tujuan blusukan adalah untuk bersikap adil,
yakni memberi peluang dan kesempatan kepada semua anak muda Indonesia dari
semua wilayah.
Indra yang sejak kecil sudah bermain sepak bola menyadari fakta-fakta mengenai kelemahan persepsi orang Indonesia. Persepsi yang ia anggap kurang benat segera diperbaikinya. Hal itu akhirnya menjadi satu modal besar untuk memajukan sepak bola.
“Contoh sederhana kekeliruan yang
terjadi adalah klub-klub sepakbola hanya berkonsentrasi di kota-kota besar. Ini
jelas keliru karena bertentangan dengan fakta bahwa lebih banyak anak-anak di
desa yang bermain sepak bola disbanding anak-anak kota. Anak-anak desa setiap
saat bisa main sepak bola di tanah-tanah kosong yang banyak terdapat di
lingkungan mereka, sementara anak-anak kota harus ikut Sekolah Sepak Bola dulu
untuk bisa maun bola,” ujar Indra.
Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra
Sjafri, membuka kesempatan bagi pemuda-pemuda Indonesia untuk bergabung dengan
skuat Garuda Jaya. Namun, mereka harus bisa memenuhi empat syarat utama dan
syarat lainnya. “Yang pertama tentu teknik sepakbolanya, lalu taktik dan
kecerdasannya, ketiga stamina dan fisik, dan yang terakhir mental,” Jelas
Indra.
Penulis : FX Rudy Gunawan
Penerbit : Bentang (PT.Bentang Pustaka)
di tulis dan foto oleh : Ganesha Septiadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar