Minggu, 01 November 2015

INDRA SJAFRI : MENOLAK MENYERAH (Official Biography)




Nama Indra Sjafri melesat sejak kemenangan bertubi-tubi yang diraih oleh Timnas U-19 asuhannya. Prediksinya yang akurat, keseriusannya menjelajahi Indonesia demi menemukan bakat baru yang berkualitas, totalitas dalam dunia yang ditekuninya, hingga kepercayaan diri yang mengakar kuat, membuat head coach U-19 ini sangat diperhitungkan di persepakbolaan Indonesia. Indra tak pernah membuat langkah instan dalam hidupnya. Semua penapaiannya saat ini dimulai dari kerja keras dan keyakinan yang ia bangun sejak usianya yang masih belia.

            Indra Sjafri tak mau terjebak dalam semangat primordialisme, kolusi, dan nepotisme. Nasionalisme yang mengalir dalam darahnya sudah berhasil melalui bahaya semangat primordialisme yang hingga kini masih kuat dalam berbagai praktik kolusi dan nepotisme. Ia menegaskan bahwa kewenangannya sebagai head coach dan wilayah dunia sepakbola seharusnya bebas dari segalam macam semangat negarif. Ukurannya adalah ketentuan-ketentuan yang sudah dibuat dan disepakati bersama.
Tujuan blusukan adalah untuk bersikap adil, yakni memberi peluang dan kesempatan kepada semua anak muda Indonesia dari semua wilayah.
           
            Indra yang sejak kecil sudah bermain sepak bola menyadari fakta-fakta mengenai kelemahan persepsi orang Indonesia. Persepsi yang ia anggap kurang benat segera diperbaikinya. Hal itu akhirnya menjadi satu modal besar untuk memajukan sepak bola.
            “Contoh sederhana kekeliruan yang terjadi adalah klub-klub sepakbola hanya berkonsentrasi di kota-kota besar. Ini jelas keliru karena bertentangan dengan fakta bahwa lebih banyak anak-anak di desa yang bermain sepak bola disbanding anak-anak kota. Anak-anak desa setiap saat bisa main sepak bola di tanah-tanah kosong yang banyak terdapat di lingkungan mereka, sementara anak-anak kota harus ikut Sekolah Sepak Bola dulu untuk bisa maun bola,” ujar Indra.

            Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, membuka kesempatan bagi pemuda-pemuda Indonesia untuk bergabung dengan skuat Garuda Jaya. Namun, mereka harus bisa memenuhi empat syarat utama dan syarat lainnya. “Yang pertama tentu teknik sepakbolanya, lalu taktik dan kecerdasannya, ketiga stamina dan fisik, dan yang terakhir mental,” Jelas Indra.



Penulis   : FX Rudy Gunawan
Penerbit : Bentang (PT.Bentang Pustaka)
di tulis dan foto oleh : Ganesha Septiadi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar